Kamis, 06 Desember 2012

I Love U My Parent


Diri ini dilahirkan hanya seperti gumpalan kapas yang rentan dan dapat hancur dengan sekali hentakan. Namun, dengan kelembutan dan sentuhan penuh kasihnya Umi hadir membelai bersama dekapan cintanya. Merawat, menjaga, setiap waktu. Engkau adalah malaikat penjaga ku, yang tak kenal lelah berkorban demi diri ku.

Dikala aku mulai beranjak balita, Umi mengajarkan ku berjalan, berbicara, dan berhitung 1 sampai 10. Dengan sabar dan kasih sayangnya, dia tidak akan rela anaknya terluka. Sungguh... aku tak akan mampu seperti ini tanpa hadirnya Umi di sisi ku...

Terkena terpaan dinginnya pagi, hujan, serta teriknya panas sinar matahari, tak juga menyrutkan langkahnya mengantarkan ku sampai kedepan gerbang sekolah. Dia rela bersusah hati, dan mungkin menangis.. asalkan kami anaknya bahagia. Nasihatnya sering tidak ku dengarkan, terkadang membantah bahkan berteriak, padahal, yang disampaikannya tentu untuk kebaikan ku juga. Alangkah bodohnya diri ku yang bisa dikendalikan emosi sesaat, apakah aku tidak berfikir dengan pengorbanan mu selama ini? Wahai Umiku, maafkan aku. Betapa rapuhnya diri ini tanpa dirimu Sang malaikat penjaga ku. Dahulu, sekarang dan nanti, aku yakin Umi kan selalu ada buat ku, membimbing, mengajarkan ku bersama kebijaksanaan dan kemuliaan hatinya. Ya Allah, Ya Rabb-ku, izinkanlah Umi melihat anaknya ini menjadi seorang yang berhasil, membanggakan dirinya, memberitahu kepada dunia, bahwa Umi-ku lah orang terhebat di muka bumi.

Tak lupa dengan sosok tangguh, yang rela membanting tulang, bekerja keras, bercucuran keringat di sekujur tubuhnya, memeras otak demi diriku dan keluarga ku. Buya, engkau adalah panutan ku. Buya adalah pahlawan bagi ku. Melindungi dari bahaya yang mengancam kami, anak-anaknya. Buya tak pernah mengeluh dan jenuh dalam menghadapi tingkah kami anak-anaknya yang sering membuat suasana rumah menjadi gaduh. Meski ketika pulang kerja, lelah dan penat pasti mengganggunya, dengan sabar dan mengesampingkan itu semua, engkau masih sempat bercanda tawa dengan kami, meski kami tahu beban di pundakmu amatlah berat.


Mengajarkan kami kebijaksanaan hidup, kejujuran, kearifan, Buya mengajari kami segala hal kepada ku agar aku mampu bertahan, melawan keras dan congkaknya dunia. Wejangan, arahan, dan bimbingan mu tetap kubutuhkan dimanapun aku berada, berhadapan dengan masalah-masalah yang tentunya akan membawaku menuju keberhasilan.

Aku janji buya, pengorbanan mu selama ini takkan pernah aku khianati. Aku janji, untuk bisa menjadi anak yang terus berbakti, anak yang selalu mendoakan orang tuanya, meski aku tau, tak mungkin membalas jasa – jasa mu. Pengorbanan mu takkan sia-sia. Doaku kepada Allah, untuk tetap menjagamu, memberimu keselamatan, mengizinkan mu melihatku berada di puncak dunia dan berkata kepada mereka, karena Buya aku bisa seperti ini.


Happy 20th Wedding Anniversary Buya, Umi

Hanya lah Do'a yang dapat kami beri
Semoga Buya dan Umi selalu bersama dalam menghantarkan kami ke puncak dunia.

Dari : Faisal Pratama, Dimas Hardiansyah dan M. Raihan Pramudya

Teruntuk : Buya dan Umi yang kami cintai dan sayangi 


Love U 

Selasa, 27 November 2012

Pengagum Rahasia

Inilah kisahku, kisah seorang pengagum rahasiamu...

Kulihatimu dari kejauhan
Wajahmu, Semyummu....
Adalah yang pertama menarik semua perhatianku
Walau kusadari, senyum itu bukanlah untuk ku

Wahai kamu...
Tahukah kamu, bahwa kamu begitu kukagumi?
Kutaruh cinta dan asa padamu
Walau tahu semua itu takan berbalas padaku

Tenanglah...
Kamu tak perlu hiraukan ku
Aku kan selalu ada mengawasimu dari kejauhan
Dari jarak yang takan terlihat oleh sorot indah matamu

Selalu menjagamu
Aku menyesap lara akan rasa
Sungguh, menggetar dalam mawas hampa
Akan kelu yang memaksa tersenyum tanpa bayang akanmu...
....Sang idola...


by : Dimas Hardiansyah and friend

Selasa, 11 September 2012

Menggapai Bintang



Wahai sahabat...
Janganlah engkau bersedih
Walau api masalah membakar jiwa
Jangan kau biarkan api itu membakar asa mu
Untuk gapai bintang di angkasa

Sahabat...
Ku kan selalu memegang pundakmu
Di kala engkau lemah
Dan ku kan selalu merangkulmu
Di kala engkau mulai redup dan tak bersinar

Dunia tidak bisa menjadikan kita mangsanya
Kita lah 2 burung cahaya yang bersinar
Yang terbang di atas gelombang dan gejolak dunia
Saling kejar mengejar, memberi semangat dan juga motivasi
Untuk gapai bintang di langit tertinggi



karya : Dimas Hardiansyah 

Minggu, 17 Juni 2012

ﷲ Memberi yang Kita Butuh, Bukan yang Kita Ingin



Senang....Sedih
Datang dan Pergi
Kita tak pernah meminta akan kesedihan
Tetapi kesedihan datang menghampiri kita
Kita selalu menginginkan kebahagiaan
Namun kebahagiaan itu menjauhi kita

Terkadang kita berpikir
Allah tidak adil kepada kita
Karena banyak permohonan kita tidak dikabulkan
Dan sampai kapanpun, Allah tidak pernah memberi apa yang kita inginkan
Karena Allah memberikan apa yang kita butuhkan

Ketika kita menginginkan Kebijakan
Allah memberikan Masalah untuk kita atasi

Ketika kita menginginkan Kekuatan
Allah memberikan kita Bahaya untuk di taklukan

Ketika kita meminta Kemakmuran
Allah memberikan kita Akal dan Pikiran untuk bekerja

Ketika kita meminta Kekuatan
Allah memberikan kita Kesulitan untuk membuat kita menjadi kuat

Kita tidak mendapatkan apapun yang kita inginkan
Kita mendapatkan semua yang kita butuhkan





Selasa, 05 Juni 2012

Tips Buang Rasa Suntuk ala Dimas


Suntuk itu, perasaan bosan akan sesuatu hal. Semua orang termasuk aku pernah merasakan suntuk akan suatu hal, contohnya, suntuk main komputer, suntuk main game, suntuk belajar dan suntuk sama pacar :D . Nah, kali ini, aku mau ngasi tips yang selalu aku lakukan untuk menghilangkan rasa suntuk ,,


Berikut caranya :


1. Tidur


Sudah jelas yang pertama itu tidur, karena tidur dapat membuat kita melupakan urusan di dunia walau hanya sejenk (asal gak tidur selamanya aja :D )

2. Bermain Game 


Ini juga termasuk cara menghilangkan suntuk. Bermain games, terutama games action dapat menghilangkan suntuk pada diri kita karena kita dapat meluapkan rasa suntuk kita pada game tersebut. (makin asik kalok sambil teriak teriak main nya HAHA :D )

3. Jauhi Tulisan (Buku, Koran, Majalah dsb)


Tulisan dapat membuat kita jenuh saat membacanya, apalagi tulisan tersebut panjangnya gak ketulungan. Maka dari itu, ketika suntuk, lebih baik kita meninggalkan bahan bacaan seperti buku dan sejenisnya.

4. Sightseeing


Sightseeing atau melihat lihat maksudnya ketika kita mengalami rasa suntuk, sebaiknya kita pergi ke tempat yg nyaman dan damai atau peaceful seperti, lapangan, pantai, dan taman. (kuburan jugak boleh). karena dengan melakukan itu kita dapat menyegarkan pikiran dan mendapatkan inspirasi baru.


Demikian hal-hal yg selalu aku lakukan ketika mengalami suntuk akan suatu hal. Maaf kalau ada yang salah pada artikel ku ini, terimakasih.. Dan semoga bermanfaat :) ^_^