Selasa, 27 Desember 2016

trying to write something up to date

Sebentar lagi sudah harus beli kalender yang baru nih. Kalender yang lama sudah hampir kadaluarsa. dan basi. Sebelum menuliskan resolusi atau harapan harapan yang akan di amin-kan oleh kalian para pembaca (harus bilang aamiin), terlebih dahulu akan aku tuliskan keluh kesah selama setahun terakhir. Mungkin gak akan tertulis semua dalam postingan ini karena i don't give a damn to every little things. Apapun nantinya yang ada dalam tulisan kali ini hanyalah apa saja yang masih diingat dan lulus sensor untuk dipublikasi. Selebihnya mungkin telah terlupa atau emang sengaja tidak untuk diingat oleh hati dan pikiran. Atau bahkan aku yang terlalu pelit untuk membagikannya kepada kalian.

Oke, kita mulai dari mana ya?
Bercerita tentang 2016, pasti akan sedikit membuka buku usang tahun 2015. Di awal tahun ini, aku masih menggeluti kesibukan klub yang sudah ku ikuti sejak akhir tahun sebelumnya. Hari hari berlanjut, kulit semakin hitam karena terbakar terik matahari yang terpantul permukaan air kolam berkaporit. Semua terus berlanjut dengan kejenuhan yang kian hari makin membentuk tekad bulat "aku harus pulang, spending more time with my family". Jadilah setelah hari raya idul fitri, aku mengakhiri sesuatu yang telah aku geluti setengah tahun lamanya.

Episode selanjutnya berisi tentang aku yang tanpa kegiatan spesifik. Tiap hari adalah hari kosong. Tiap hari aku mencoba mencari kesibukan yang bermanfaat, atau tidak bermanfaat, yang penting aku sibuk. Ketika itu aku telah memasuki semester 3 dan mulai mengenal teman teman baru. Aku yang merasa asing di antara mereka yang sudah saling kenal. Satu demi satu karakter mereka aku kuliti, memahami tiap kulit nya. Lalu aku kelompokkan ke dalam kasta teman dekat, teman, dan teman sekedarnya, walau akhirnya mereka semua berakhir menjadi keluarga di perantauan ku.

Setelah aku mengenal dan memahami semua karakter mereka, secara ajaib aku dipertemukan dengan beberapa bakat yang aku sangat kagumi. Ada empat cewe bernama Laras, Pipit, Lisa, dan Nabil yang suka bersajak ria. Sesuatu yang langka menurutku. Mereka bisa mengerti ke-random-an isi kepala ku. Lain halnya dengan sahabat ku yang menemaniku melewati sepinya waktu. Bakat mereka adalah membantu orang lain, membantu menghapus rindu rumah dan rasa sedih adalah salah satu nya. Ada Ridwan, Dzikri, Adit, Aras, Bangkit, Robi, dan Mar'ah si gadis kecil yang cerewet, terkadang nyusahin. Semua ambil andil dalam perjalanan tahun 2016-ku. Mereka semua mempunyai tempat tersendiri dalam hati yang sempit ini. Kemudian masih ada Dhani dan Bor yang sudah kenal dengan ku sejak pertama masuk kuliah. Kocak, terkadang goblok, dan candanya jarang ada yang lucu. Tapi tetap saja, gak ada yang bisa gantikan mereka.

Babak baru hidup perkuliahan pun dimulai bersama mereka, keluarga perantauan tercinta. Mulai dari Daskua, laporan Dasmik yang agak menyebalkan, Ikhtiologi yang membosankan, Biokim yang banyak gabutnya, MPI yang seru bersama bang icad, Penjat yang menggebu, dan Osum yang gokil kami lalui bersama. Di luar perkuliahan aku mencoba berbagai macam aktivitas, termasuk mengikuti pelatihan layouting. Walaupun tidak berlangsung lama, tapi sedikitnya ada ilmu yang masuk.

Bagian tahun 2016-ku yang tak mungkin terlupakan selanjutnya adalah masih mengenai kehidupan kampus. Kali ini aku akan menuliskan kehidupan ku sebagai organisator. Bukan sebagai organisator handal, ataupun yang terkenal. Aku masih baru dalam hal ini. Di akhir tahun, sekitar November, aku mengikuti oprec Himpro di fakultas. Alhamdulillah, Allah memberikan amanah itu padaku, sebagai salah satu pengurusnya. Bagian ini pula yang selalu aku syukuri sekaligus masuk ke dalam wishlist di tahun mendatang, agar aku senantiasa amanah dan semua berjalan dengan lancar, Himpro tercinta.

Ngomongin perjalanan setahun, tidak mungkin hanya menceritakan masalah kehidupan di kampus saja. Banyak hal yang terjadi dalam keluarga kecil ku di rumah. Bagian ini mungkin akan menjadi bagian paling singkat, karena aku takkan menceritakan keluarga ku pada kalian. Yang pasti, tahun ini aku sangat bersyukur atas hadirnya keponakanku Maryam yang sangat cantik dan menggemaskan. Kemudian ada Umi di rumah yang tetap cantik wajah dan hati nya. Aku rindu umi. Rumah ku yang mulai direnovasi tahun ini. Buya ku yang tetap sehat di umur senja nya. Aku sangat sayang keluargaku.

Mau cerita apa lagi ya?
Oiyah hampir lupa, di penghujung tahun ini pula aku mulai mengkontrak sebuah ruma bersama dua teman ku. Yang satu adalah Dhani dan satu nya lagi adalah adit-kur. Harapannya semoga rumah Al-Maskan (Begitu kami menamainya) menjadi rumah yang adem ayem untuk ditinggali. Please rumah, jangan buat kami repot dalam mengurusmu.

Kemudian ada yang bertanya masalah hati. Hati ku baik baik saja. Setia menunggu si dia. Semoga dia pun begitu

Rasanya demikian satu tahun ku yang dipersingkat.
Masih banyak yang ingin kutuliskan, sungguh. Tapi segini saja rasanya sudah cukup untukmu
Don't hate me, cause you're not me

Selasa, 08 November 2016

ARAS

Ini adalah tulisan kesekian yang aku coba buat untuk mendeskripsikan temanku, Aras. Perawakannya bulet, kecoklatan, dan rambut potongan ala tentara. Kalau kamu baru bertemu dengannya, mungkin dia akan banyak senyum senyum dan sedikit tertawa. Sedikit menggelikan emang, tapi itulah dia, Aras dengan sejuta keunikannya.

Kamu akan tau, betapa beruntung nya bisa berteman dengan aras bila sudah mengenalnya lebih jauh (ya iyalah!!). Yang aku maksud adalah mengenal dia dan melihatnya dari kejauhan. Karena aras yang aku tau akan bekerja lebih banyak dari yang lainnya ketika dia sedang sendiri.

Dia juga suka panikan. Tagline khas dia adalah "yang bener??!!". Bahkan dia bisa mandi keringat hanya karena panik hahaha. Pernah suatu hari, dzikri (teman aku yang lainnya, mungkin suatu hari aku akan bercerita tentang dia juga *devilsmile*), mengembalikan motor aras dengan keadaan spionnya copot. Kamu harus lihat sendiri ekspresi aras hahaha. Wajah yang semula sedang tertawa gembira langsung pucat dan penuh keringat. Susah payah aras mencoba memasukkan spion kembali ke tempatnya. Mulai pakai obeng, dibakar, digores, disayat, disate *eh haha pokoknya segala cara deh. Hasilnya? Tetap saja dzikri harus membawa spion itu ke bengkel malam itu juga. Gak tau deh bagaimana aras bisa tidur kalau spion motor nya masih belum pada tempatnya.

Masih banyak hal yang ingin kuceritakan mengenai dia. Tapi rasa nya cukup sampai disini aja. Kasihan, anak orang gak boleh diceritain hahaha.

Namanya Aras, teman baik ku.
Namanya Aras, suka keringatan kalau panik

Jumat, 14 Oktober 2016

Tera Errau

Tera Errau,
Selalu ada satu orang khusus yang akan mendengarmu, dengan siapa kamu dapat bicara tentang hampir segalanya.

Dia, menjadi orang yang memahami dirimu ketika engkau butuh. Mendengar perasaanmu bahkan tanpa perlu kau ungkapkan melalui kata-kata.

Ketika dia membuat dirimu tenang, kau mengerti untuk apa bersamanya, bahwa bersama orang yang kau cintai, tak akan pernah peduli oleh apapun yang engkau takutkan.

Kemudian dengannya engkau tersenyum, engkau ketawa. Dan hal lainnya lagi yang lebih menyenangkan dari itu.
  
Tera Errau,
Selalu ada satu orang khusus yang akan bersamamu, menjadi sumber kebahagiaan dari semua yang engkau miliki.

Orang khusus ini adalah dirinya, yang akan merisaukan dirimu di hari yang buruk, oleh hujan, dan penuh petir.

Ketika jauh, kau rindu, oleh pikiran bahwa engkau yakin sesuatu yang indah akan terjadi ketika bersamanya.

Dia datang, bukan melulu bicara soal cinta, tetapi untuk menghadirkan dirinya yang pandai membuat dirimu merasa istimewa.

Kamu hanya memiliki dirinya, yang memiliki tanggungjawab sebagai seorang kekasih, dan kau tahu yang melibatkan dirimu dialah ahlinya.

Tera Errau,
Selalu ada satu orang khusus yang akan bersamamu, bahkan jika dia cemburu, kau senyum, karena bukan api yang menghanguskan.

Tera Errau,
Asmara itu menggelora, dan kamu ingin bersamanya, karena kamu tahu dengan siapa kamu tenang.

Tera Errau....,
Pikiran atas Kasih Sayang yang dia berikan kepadamu, menjadi dasar di atas semua sikap dan perilakunya kepadamu.

Kau senyum untuk apa yang dikatakannya: "Jika aku sudah Sayang, tak kan pernah berakhir, bahkan ketika kau ingin berhenti"

Katanya:
:Aku mencintaimu, sebagai benar-benar mencintaimu, sesibuk apapun diriku, akan selalu berusaha meluangkan waktu untukmu"

Bahkan jika dia harus mengatakan: "Aku mencintai dirimu", kamu merasa tidak perlu lagi untuk memeriksa kesungguhannya.

Adakalanya kamu marah, tetapi dia berkata: "Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu"

Tera Errau,
Maka itulah yang akan kau rasakan bersama dengannya, jika benar dia ada. Mengatakannya dengan gelombang kekuasaan logika, dan Perasaan.

Pelajaran Hikmah dan Kasih Sayang datang darinya, dan engkau tidak usah mencarinya, karena dia selalu ada waktu untuk bersama dengan dirimu.

Kamu..hanya memiliki keyakinanmu sendiri, bahwa kamu mencintainya, dan itu serius.

Dia tersenyum dan katanya:
Berterimakasihlah kepadamu, yang sudah bisa membuat aku bahagia menyayangimu.

Tera Errau....
Tera Errau

Bandung, 11 November 2011

TERA ERRAU

Oleh Pidi Baiq

Rabu, 05 Oktober 2016

Bercerita dengan Hujan

Hari ini di luar kelas sedang hujan. Aku suka hujan. Apakah kamu juga? Tapi kebanyakan orang tidak. Aku prihatin dengan hujan. Mau kah engkau temani ku? Ayo kita bercerita di bawah naungan hujan. Berdansa riang menghibur hati. Biar dingin nya menghangatkan kita, membingkai kisah di tiap tetesan air.

Dimas, 5 Okt 2016
Di ruang kelas kuliah

Kamis, 08 September 2016

Mencari Ke-hikmat-an

Sayup sayup hening
Menggerutu di dalam hati
Tertekuk tunduk ke bumi
"Tenang, sayang"
Kataku padanya dengan sisa asa
Kakipun tak bertenaga
Saat itu gravitasi menjadi musuh
Angin adalah juga musuh
Aku ingin sendiri pergi dengan hikmat
Tidak berdua ataupun tiga
"Bertahanlah, sayang"
'Kan ku bawa kau ke sana
Ke dasar nikmat dengan hikmat
Dan akhirnya
Biarlah air yang membimbingmu

Dimas, 7 Sept 2016
ditulis ketika sedang ingin ke toilet di kampus

Aku (return)

Udah lama sejak terakhir menuliskan sesuatu di buku curhat online ini. Aku tahu tidak ada pembaca setia nya. Aku juga yakin malaikat dan setan tidak akan mau ikut ikutan baca tulisan kali ini, ya mungkin karena mereka tidak sekolah baca tulis ha ha ha.

Mungkin setelah sekian lama tidak muncul di permukaan, aku harus melakukan perkenalan ulang ke kalian para pembaca. Rasa nya aku sudah memperkenalkan diri di bagian profil blog, tapi lagi lagi aku sangat yakin kalau kalian tidak akan mau meng-klik bagian itu. Maka dari itu rasanya aku harus memperkenalkan diri ku lagi

Perkenalkan. Namaku Dimas Hardiansyah bin Edi Prayitno. Pertama kali menghirup oksigen di luar rahim umi (panggilanku untuk ibu) pada tanggal 19 bulan ke delapan, 3 tahun sebelum tahun 2000. Singkatnya aku lahir 19 Agustus 1997. Dilahirkan di bumi, itu pasti. Termasuk ke dalam golongan penerima ASI eksklusif (disimpulkan bahwa di dalam kerangka kepala ada otak manusia, bukan sapi). Dari kecil sudah sayang kedua orangtua. Ketika besar masih, sayang orangtua. 

Perlu dicatat. Aku bukan fanatik coklat ataupun bola sepak. Tergila gila dengan keju dan juga burger. Menyukai keindahan namun bertindak seenak jidat. Suka berteman dengan siapa saja. Tampan dan rupawan, setidaknya kata umi begitu. 

Demikianlah sedikit tentang aku, ditulis dalam keadaan setengah mengantuk namun tetap apa adanya. Pembaca tidak diharapkan untuk suka pada aku ataupun tulisannya, yang penting aku tetap suka sama kamu. 

Sabtu, 16 Januari 2016

Liburan si Anak Asrama

Asrama Putra adalah tempat saya berteduh, belajar, bercanda dan menyusun masa depan selama saya menjadi mahasiswa tahun pertama di universitas saya. Ada tiga gedung asrama tingkat dua di dalam pagar Asrama Putra, dan saya berada di salah satunya. Model ketiga gedung tidak ada yang berbeda, bentuknya persegi, berlorong lorong, di tengah gedung terdapat satu lapangan yang biasa dipakai untuk menjemur pakaian, dan tidak lupa beberapa pintu kamar mandi di setiap ujung lorong. Kamar saya sendiri berada di lantai dua, dua kamar di sebelah kamar mandi. jendela kamar menghadap langsung ke pinggiran jalan yang membuat kamar selalu sejuk. Saya menyukai kamar saya.

Saya mengakui bahwa berada di asrama sangat menyenangkan. Teman yang selalu ada kapanpun kamu perlu, Jarak dengan gedung perkuliahan yang tidak jauh, dan yang paling penting adalah tempat makan yang berjarak sepelemparan batu dari asrama. Namun, berada di asrama tidak selamanya begitu menyenangkan, terlebih ketika kamu ingin melakukan hal hal yang kamu inginkan di malam hari karena selalu ada jam malam di setiap asrama. Hampir semua penghuni asrama termasuk saya pribadi merasa sudah memiliki alasan yang cukup untuk tidak betah di asrama karena jam malam tersebut. Tapi tahukah kalian, apa yang paling membuat saya tidak tertarik berada di asrama sehingga saya membuat tulisan ini? yaitu ketika penghuni asrama harus tetap di asrama selama liburan kuliah karena tidak dapat pulang ke rumah.

Tulisan ini dan beberapa tulisan yang akan datang akan menceritakan kegiatan saya selama menjadi penjaga asrama. 

Untuk hari pertama ini, saya rasa sangat pas untuk menceritakan sakitnya di tinggal mudik oleh teman satu kamar. 
Helmi, Iqbal, dan Ilham adalah nama nama teman sekamar saya di asrama ini. Mereka teman yang baik, gak ada dua nya deh (karena belum dikloning wkwk). Singkatnya, tadi pagi mereka semua berangkat dengan tas berisi baju kotor dan oleh oleh buat keluarga. Walaupun perasaan iri itu ada, tapi tetap saja, sebagai teman sejati saya membantu mereka mengepak barang bawaan, bahkan ikut membantu membangunkan mereka. Terus? kapan bagian sedihnya? Bagian tersebut ada ketika kalian harus membantu membawa barang bawaan mereka sampai ke depan pintu asrama. ada hal yang kamu rasakan tapi tak dapat disuarakan, malah yang terlontar adalah kata kata perpisahan "hati hati teman, jangan lupa oleh - oleh". Seberapa keras pun saya memilih kata kata untuk menggambarkannya, kalian tidak akan pernah paham sampai kalian merasakan hal yang sama, ditinggal sendiri. 

Selepas perginya mereka semua, jadilah aku penguasa kamar, penguasa lorong, dan penguasa asrama ini. Kamar yang semula di dekorasi untuk empat orang agar tidak terjadi pertengkaran, dirombak menjadi taman hiburan pribadi. Tiang  tiang jemuran yang selama ini harus bersaing untuk menjemur pakaian di sana, sekarang menjadi hak milik pribadi seorang. Sungguh semua terasa aneh di hari pertama ini, tak bisa dijelaskan apa yang dirasa. Inikah momen dimana sedih dan senang datang berbarengan? Namun dua hal yang saya dapat simpulkan, yang pertama adalah mulai sekarang saya akan aktif menulis dan melakukan hal hal yang positif untuk mengisi kekosongan masa liburan ini. Yang kedua adalah tulisan ini sangat panjang dan kamu sangat hebat karena telah membaca sejauh ini. Tunggu kisah ku selanjutnya


Bersambung..... ^^