Kamis, 08 September 2016

Mencari Ke-hikmat-an

Sayup sayup hening
Menggerutu di dalam hati
Tertekuk tunduk ke bumi
"Tenang, sayang"
Kataku padanya dengan sisa asa
Kakipun tak bertenaga
Saat itu gravitasi menjadi musuh
Angin adalah juga musuh
Aku ingin sendiri pergi dengan hikmat
Tidak berdua ataupun tiga
"Bertahanlah, sayang"
'Kan ku bawa kau ke sana
Ke dasar nikmat dengan hikmat
Dan akhirnya
Biarlah air yang membimbingmu

Dimas, 7 Sept 2016
ditulis ketika sedang ingin ke toilet di kampus

Aku (return)

Udah lama sejak terakhir menuliskan sesuatu di buku curhat online ini. Aku tahu tidak ada pembaca setia nya. Aku juga yakin malaikat dan setan tidak akan mau ikut ikutan baca tulisan kali ini, ya mungkin karena mereka tidak sekolah baca tulis ha ha ha.

Mungkin setelah sekian lama tidak muncul di permukaan, aku harus melakukan perkenalan ulang ke kalian para pembaca. Rasa nya aku sudah memperkenalkan diri di bagian profil blog, tapi lagi lagi aku sangat yakin kalau kalian tidak akan mau meng-klik bagian itu. Maka dari itu rasanya aku harus memperkenalkan diri ku lagi

Perkenalkan. Namaku Dimas Hardiansyah bin Edi Prayitno. Pertama kali menghirup oksigen di luar rahim umi (panggilanku untuk ibu) pada tanggal 19 bulan ke delapan, 3 tahun sebelum tahun 2000. Singkatnya aku lahir 19 Agustus 1997. Dilahirkan di bumi, itu pasti. Termasuk ke dalam golongan penerima ASI eksklusif (disimpulkan bahwa di dalam kerangka kepala ada otak manusia, bukan sapi). Dari kecil sudah sayang kedua orangtua. Ketika besar masih, sayang orangtua. 

Perlu dicatat. Aku bukan fanatik coklat ataupun bola sepak. Tergila gila dengan keju dan juga burger. Menyukai keindahan namun bertindak seenak jidat. Suka berteman dengan siapa saja. Tampan dan rupawan, setidaknya kata umi begitu. 

Demikianlah sedikit tentang aku, ditulis dalam keadaan setengah mengantuk namun tetap apa adanya. Pembaca tidak diharapkan untuk suka pada aku ataupun tulisannya, yang penting aku tetap suka sama kamu.