Rabu, 03 September 2014

Jika ini Hari Terakhir Kita di SMANSAKIS

Teruntuk kelas 12 SMANSAKIS.. teman teman seperjuangan ku…

            Ini adalah tahun terakhir kita di SMANSAKIS tercinta, sebentar lagi kita akan mengalami perpisahan dimana ketika kita akan menanggalkan seragam putih abu-abu kita. Jika hari itu tiba, jika ini adalah hari terakhir kita menjalani rutinitas sebagai murid, apa yang kalian rasakan?
            Jika kalian bangun tidur dan menemukan bahwa kalian sudah melalui hari-hari kalian di sekolah dengan segala suka-dukanya, dan sekarang adalah hari terakhir kalian mengenakan baju kebesaran putih abu-abu dan mungkin hari terakhir kalian duduk dalam satu kelas bersama sahabat – sahabat kalian, apa yang ada dalam benak kalian?
            Jika kalian menarik nafas dan memejamkan mata sejenak, di saat yang sama kalian merasa bahwa waktu berjalan begitu cepat dan membuat masa sekolah kalian seolah hanya berlangsung sebentar saja secepat kedipan mata, apa yang terlintas di pikiran kalian?
            Senang dan sedih datang silih berganti. Tangis dan tawa datang menghampiri. Pertemuan dan perpisahan takan mungkin terelakkan krna sang waktu tak bisa dilawan. Setiap kejadian memiliki maknanya, setiap tempat memiliki kenangannya dan pertemuan maupun perpisahan memiliki ceritanya tersendiri. Tetapi waktu tetap saja berlalu dan hidup harus terus berlanjut.
            “Sesuatu yang pertama mungkin yang terindah, namun yang terakhir harus yang tak terlupakan”. Apakah kalian menyentuh garis finish dengan predikat pemenang di hari terakhir kalian bersekolah? Apakah kalian sudah menyelesaikan semua hal yang belum dan tidak selesai di hari kemarin? Apakah kalian sudah memberikan yang terbaik bagi sekolah kalian? Apakah kalian sudah menyatakan cinta?
            Sebelum waktu terlanjur berlalu pergi, katakanlah apa yang ingin kalian katakan dan lakukan apa yang ingin kalian lakukan. Karena mungkin esok, perasaan akan berubah dan kesempatan akan berpaling. Jangan biarkan satu menit saja berlalu tanpa makna.
            Terakhir, untuk kita semua yang sebentar lagi menghadapi ujian akhir…. Ada sebuah peribahasa dari Tiongkok untuk kita semua. “Tai shang yi fen cong, tai xia san nian gong.” Yang artinya, pertunjukan selama satu menit di atas panggung adalah hasil dari upaya kita, yang penuh keringat dan air mata, selama tiga tahun di bawah panggung. Semoga semua isi dari artikel ini dapat menginspirasi kita semua. Harapan saya, semoga kita semua lulus dengan nilai yang memuaskan dan melanjutkan ke jenjang berikutnya J  




Terinspirasi oleh novel Tiga Tahun Dari Sekarang karya William

Minggu, 23 Februari 2014

Kisah Kotak Pos SMANSA (Poti)

Ini adalah kisah Kotak Pos Smansa yang bernama Poti. Sejatinya Poti memiliki kekasih sesama Kotak Pos yang berada di sisi lain kota Kisaran, dan sekarang mereka terpisah. Si Poti kini berada di SMANSA sedangkan kekasih nya kini berada di depan kantor pos kota Kisaran. Bagaimana itu bisa terjadi?!

Begini ceritanya..

Dahulu, si Poti dan kekasihnya bersama saling memadu kasih di kantor pos kisaran yang berada di tugu simpang jln Imam Bonjol. Namun semua berubah saat si Poti diadopsi oleh SMA N 1 Kisaran. Si Poti kini terpisah jarak dan waktu dengan sang kekasih. Mereka pun merasa sedih dan mengucap janji untuk bersatu kembali. “Tunggu aku… Aku akan kembali” ucap Poti pada kekasihnya.

Saat Poti sudah mulai bertempat di SMANSA, Poti merasa senang karena  diperlakukan dengan baik, dijaga dan dirawat serta  dipergunakan selayaknya  kotak pos. Seiring berjalannya watu, SMANSA mengalami kemajuan dan pembangunan serta renovasi sehingga si Poti harus dipindahkan sementara. Saat dilakukannya  renovasi di SMANSA, Poti di pindahkan ke belakang kantor BP/BK sekolah. Poti menunggu renovasi usai, namun apa yang terjadi? Ketika renovasi telah selesai, Poti tetap berada di belakang kantor BP/BK. Ia terlupakan dan diasingkan bersama benda benda usang lainnya.

Poti berada dalam pengasingan cukup lama hingga membuat kulitnya mengelupas dan pudar, dan kerangka Poti pun mulai mengalami karatan. Poti merasa sedih dengan keadaannya yang hampir tidak layak pakai. Sampai pada suatu hari, seorang pelajar SMANSA bernama Joko menemukannya bersama tumpukan sampah dan balok kayu. Joko melihatnya dengan rasa iba dan kasihan, hingga akhirnya muncul ide brilian di kepala Joko.

Joko dengan kerendahan hatinya meminta kepada  sahabat sahabatnya, yaitu Indra dan Rosi untuk membantunya menghidupkan kembali Poti. Indra yang memilliki kekuatan yang super dan Rosi yang memiliki tangan kreatif, bersama memperbarui Poti. Mereka memberikan kulit baru untuk Poti dan memberikan tugas baru untuk Poti. Yaitu menjadi kotak Penampungan Ide Kreatif Siswa.

*Demikian lah kisah Kotak Pos SMANSA yang didasari dengan imajinasi… mohon maaf bila ada kata yang salah ^^

Minggu, 26 Januari 2014

"Mother" by Seamo (dan Terjemahan)

"Hi Mother, Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomen 
Boku wa nantoka yattemasu..."

“Hi Ibu, Ibuku sayang..,Apa yang sedang kamu lakukan?
Maaf, akhir-akhir ini aku tidak menghubungimu..
Aku ingin beri tahu, kalau kini aku sudah sukses…”

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Tubuh mu kecil dan begitu juga tangan mu
rambut putih dicampur hitam yang sudah tumbuh lebih lama
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku ingin bilang kepada anak-anak ku tentang cinta ini “cinta yang mendukung ku”

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai Donna mondai mo Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite Boku no shitteru dare yori mo Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru Jibun janaku boku no karada de

Meskipun aku tumbuh dengan tidak sabar ketika aku dekat mu…
Ketika engkau jauh dari ku, aku merasa kesepian
Itu yang engkau lakukan untuk ku,
Engkau dapat menyelesaikan masalah dengan menyelesaikannya
Dan engkau pemilik kesabaran yang luar biasa dan engkau adalah orang tertangguh yang aku kenal
Engkau akan selalu prihatin terhadap kesejahteraan ku sebelum dirimu sendiri

Suiji sentaku Souji ni ikuji Amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichi-ban hikui basho ni aru mono shika Motomenakattano Anata yo
Atarimae sugi wakaranakatta Hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa Taihensa Sore wo omoeba Kyou mo boku ganbareru sa
Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Memasak, mencuci pakaian, membersihkan, membesarkan anak
Engkau bahkan bekerja selama waktu senggang
Engkau hanya akan membutuhkan hal-hal dari tempat terendah
Aku tidak mengerti meskipun saat itu begitu jelas
Barulah aku mulai hidup seorang diri dan kini aku mengerti
Setiap kali aku memikirkan berapa banyak yang telah engkau capai
Dan betapa sulitnya pasti, aku merasa seperti aku bisa mencoba melakukan sesuatu yg terbaik hari ini

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Aku akan mengatakan, "Bangunkan aku jam 07:00"
Dan engkau akan membangunkan aku tepat pada waktunya
Dan aku akan bersikap adil kepada mu…
Aku tidak akan berkata apa”, meskipun aku masih setengah tertidur
Ini adalah rutin harian
Tapi, Engkau tidak pernah melihatkan wajah lelahmu di hadapanku
Dan itulah yang membuat ku terbangun setiap hari
Lebih hangat dan lebih akurat daripada jam alarm

Sore de mo aru hi Gakkou wo ZURUyasumi "Ikitakunai" to ii
Futon kara ichido mo denu boku mae ni Kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita Boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa "Nante baka na koto wo shitan da" to jibun semeta

Tapi kemudian suatu hari aku bolos sekolah dan berkata, "Aku tidak mau pergi"
Aku tidak akan meninggalkan kasur ku dan engkau berdiri di depanku
Engkau pergi untuk Menyembunyikan wajahmu dan menutup wajahmu dengan kedua tanganmu dan engkau menangis keras
Akupun merasa sangat sedih dan menangis
Pada waktu itu aku sangat menyesal dan aku bertanya-tanya , "Bagaimana mungkin aku bisa begitu bodoh?"

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Kanshashitemasu 
My Mother...

Tubuh kecil dan begitu juga tangan mu
rambut putih dicampur hitam dan engkau sudah tumbuh lebih lama
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku ucapkan terima kasih untuk cintamu selama ini “cinta yang mendukung ku,”
ibu ku….

Kodomo ni sakidattareru hodo Tsurai koto nante Kono yo ni nai no dakara
Tatta ichi-byou de mo Anata yori nagaku ikiru koto Kore dake wa mamoru
Kore dake wa...
Anata no kodomo de yokatta Anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai Zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara...

Aku tau tidak ada lebih menyakitkan di dunia
Dari orang tua yang mengubur anak mereka
Jadi aku akan memastikan itu tidak pernah akan terjadi
Bahkan jika aku hanya tinggal satu detik lebih lama dari mu
Aku akan memastikan itu ...
Aku senang karena aku adalah anak mu
Aku senang karena kau adalah ibuku
yang tak akan pernah berubah
Dan Itu tidak akan pernah berubah untuk selamanya
Karena aku adalah sesuatu yg sangat berharga bagi mu ...

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Tubuh mu kecil dan begitu juga tangan mu
rambut putih dicampur hitam dan engkau sudah tumbuh lebih lama
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku ingin bilang kpd anak-anak ku tentang cinta ini “cinta yang mendukung ku”

"Zutto boku no haha de ite Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga..."

"Jadilah ibu ku untuk selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untuk melakukannya
Dan itu adalah untuk menerima cinta dan penghormatan dr anak mu..."



* Dimas mohon maaf apabila terjemahannya ada yang salah :) semoga lagu ini bisa memotivasi Dimas dan kita semua... Terimakasih ya Allah, segala puji hanya untuk-Mu.. Terimakasih kepada umi, buya, abang dan adik ku.. Terimakasih kepada sang pencipta lagu yang telah menciptakan lagu sehebat ini (y) salute for you


Selasa, 07 Januari 2014

Reality of The Dunya

Allah Subhana Wa Ta'ala berfirman di dalam Al-Quran "...dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi..." (QS : 28:77).
Imam al-Qurtubi mengatakan "Bagianmu di dunia ini adalah kafan."

Kita semua tahu bahwa ketika kita bertemu dengan liang lahat kita, dan berpisah dengan dunia, yang kita bawa hanyalah kafan. Kita meninggalkan semuanya! Kendaraan kita, rumah mewah, gelang dan cincin emas, tabungan di bank, semua itu tak akan kita bawa ke liang lahat! Semua itu akan kita tinggal! Yang kita bawa hanyalah 2 helai KAIN KAFAN. Itu lah kenyataan dari dunia ini.

Salah satu contoh mengenai kenyataan dunia adalah contoh yang diberikan oleh Imam al-Ghazali-rahimullah
Beliau bercerita mengenai seorang pria yang berjalan menyusuri hutan. Ketika Ia melihat ke belakang dan melihat seekor singa mengejarnya, pria itu pun berlari. Saat Ia berlari, Ia menemui sebuah sumur, dan Ia pun masuk ke dalamnya. Saat dia jatuh ke dalam sumur tersebut, dia berhasil meraih seutas tali yang menahan tubuh nya sehingga tidak jatuh ke dalam sumur. Ia sedikit merasa lega. Dia melihat ke atas, sang singa sedang menunggunya. Dia melihat ke bawah, dan terlihat seekor ular besar dengan mulut terbuka lebar sedang menunggunya untuk jatuh. Harapannya kini hanya seutas tali tempat dia bergantung. Namun setelah beberapa saat, pemuda itu melihat seekor tikus hitam dan seekor tikus putih yang sedang melintas pada seutas tali tersebut dan mulai menggigitinya. Di atas ada seekor singa, dibawah ada ular, dan satu satunya harapan yang Ia punya adalah seutas tali yang sedang di gerogoti oleh tikus.
Di hadapannya kini Ia melihat sarang lebah yang berisikan madu, Ia mencolek madu tersebut dengan jarinya dan meletakkan jarinya di ujung lidahnya. Dan siapa sangka, kemanisan madu tersebut telah membuat nya melupakan singa yang menunggunya di mulut sumur, ular yang menunggunya untuk jatuh ke dasar sumur dan melupakan kedua ekor tikus yang sedang menggerogoti tali yang menjadi tempat dia bergantung.

Imam Ghazali-Rahimullah berkata : Bahwa Singa tersebut adalah kematian yang selalu mengejarmu. Kemudian Ular tersebut ialah kuburan, yang mana setiap orang akan memasukinya kelak. Dan Tali, Tali tersebut adalah hidupnya. Sementara Tikus Hitam melambangkan malam dan Tikus Putih melambangkan siang. keduanya selalu menggerogoti hidup mu hari demi hari. Kemudian Madu tersebut bagaikan dunia. ketika pemuda tersebut merasakan kemanisan dunia, maka dia akan lupa dengan kematian, lupa akan liang lahat, lupa akan suatu hari dimana Ia harus berdiri di hadapan Sang Pencipta.

Itu lah kenyataan mengenai dunia ini

Semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari tulisan ini
Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza ^^